“Indonesia
merupakan negara yang mempunyai kekayaan bio diversity namun kemampuan
riset untuk menggali informasi tersebut masih terbatas,” jelas
Prof.Dr.Rosichon Ubaidillah, peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI
dihadapan jurnalis dari Prancis, Turki, Jerman, Inggris, Polandia,
Austria, Hungaria serta Belanda yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Sebanyak 40 persen keanekaragaman hayati fauna Indonesia belum
teridentifikasi. 60 persennya adalah serangga,” tambahnya.
Menurut
Rosichon masih banyaknya keanekaragaman hayati yang belum
teridentifikasi menyulitkan untuk mengetahui potensi yang bisa diberikan
untuk kemaslahatan umat manusia. “Beberapa malah sudah terlanjur punah
karena kerusakan lingkungan,” jelasnya. Rosichon sendiri sudah
mengidentifikasi 30 spesies serangga baru. Tiga diantaranya adalah genus
baru. “Serangga-serangga tersebut mempunyai potensi untuk pengendalian
hayati yang mendukung kampanye go green,”.
Kunjungan
yang dihadiri oleh perwakilan dari LPNK di lingkungan Kementerian
Negara Riset dan Teknologi ini dimaksudkan untuk mengubah persepsi di
Eropa tentang Asia Tenggara. Harapannya dapat meningkatkan minat dari
negara-negaraUni Eropa untuk bekerja sama di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan inovasi.
Sumber : Humas BKPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar